Senin, 27 Desember 2010

tugas malaikat jibril setela rasulullah wafat

Tugas pokok Malaikat Jibril adalah menyampaikan wahyu kepada para utusan Allah, namun setelah utusan allah yang terahir wafat,malaikat tetap turun ke bumi yang dijelaskan oleh Imam al-Shuyuti dalam al-Hawi li al-Fataw. Dalam kitab itu, beliau mencantumkan sebuah hadits yang riwayatkan oleh al-Thabrani dalam al-Kabir dari Maimunah binti sa''ad, dia berkata: “Wahai Rasulullah, bolehkah seseorang tidur dalam keadaan junub? Nabi menjawab "Aku tidak suka jika ia (orang yang junub) tidur sebelum mengambil wudlu'', aku khawatir ia lantas mati (dalam keadaan berhadats), sehingga tidak dihadiri oleh Malaikat Jibril.” Hadits ini, menurut al-Suyuthi, secara tersurat menjelaskan bahwa Malaikat jibril selalu turun ke bumi untuk menghadiri setiap orang mukmin yang mati dalam keadaan suci dari hadats. Selain itu, al-Suyuthi juga menampilkan sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Nu''aim bin Hammad dalam al-Fitan, dan al-Thabrani dari Ibnu Mas''ud, bahwa ketika Nabi saw. menyebutkan ciri-ciri Dajjal, beliau bersabda: "Lalu Dajjal melewati Mekkah, ternyata di sana dia bertemu dengan makhluq yang sangat besar, maka dia bertanya: siapa kamu? makhluq tersebut menjawab ''aku adalah Mika''il, Allah mengutusku untuk menjaga tanah haram ini''. Kemudian Dajjal meneruskan perjalanannya ke Madinah, disana dia juga bertemu dengan Makhluq yang besar dan dia bertanya: siapa kamu? makhluq itu menjawab: ''aku adalah Jibril, aku diutus Allah untuk menjaga tanah haram ini''." Itulah dua hadits yang dikemukakan oleh al-Suyuthi, yang menjelaskan bahwa malaikat Jibril -kendati Nabi sudah wafat- masih tetap eksis turun ke Bumi pada waktu-waktu tertentu. Disamping itu, tiap-tiap Lailatu al-Qodar, para malaikat semuanya turun ke bumi, termasuk di antaranya adalah Jibril hal ini juga disebutkan dalam al-Qur’an surah al-Qadr dengan kalimat al-Ruh.