PREPARAT SECTION
1. PENDAHULUAN
Tubuh hewan secara morfologi terdiri atas unit sel dan masing-masing dengan mengadakan kesatuan dengan adanya substansi anatar sel. Di dalam tubuh hewan sel-sel ini terdapat kelompok yang secara struktural dan fungsional berbeda dengan kelompok sel yang lain. Kelompok sel ini disebut jaringan.jaringan ini dapat dipelajari dengan preparat.
Preparat awetan jaringan merupakan media yang sangat efektif untuk mempelajari jaringan. Untu pembuatan preparat awetan jaringan ini adalah dengan metode parafin atau yang sering disebut preparat section.
Preparat section atau metode parafin ini banyak digunakan karena metode ini pemotongannya dengan mikrotom sehingga dapat menghasilkan irisan setipis mungkin dan prosesnya juga cepat. Namun disamping juga mempunyai kelemahan yaitu organ atau jaringan menjadi keras mengkerut dan mudah patah. Berikut ini merupakan penjelasan pembuatan preparat section.
2. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini adalah mempelajari pembuatan preparat section dengan sediaan sayatan menggunakan metode parafin yang sering dikenal dengan preparat section. Metode ini merupakan metode yang sering dipakai dalam penyiapan spesimen histologi. Dengan metode ini spesimen dapat disayat tipis dan diwarnai sehingga menjadi spesimen yang dapat bertahan lama. Metode ini meliputi sejumlah proses yang harus dilakukan mulai dari fikasasi, infiltrasi, penanaman dalam parafin penyiapan parafin blok, penyayatan pewarnaan dan penutupan spesimen dengan kaca penutup yang diberi dengan entellan.
Langkah pertama dalam praktikum ini ysotu fiksasi organ yang telah diambil. Fiksasi dilakukan dengan fow\rmalin 50% salama 24 jam. Tujuan dari fiksasi ini adalah menghentikan proses metabolisme secara cepat, mencegah kerusakan jaringan mengawetkan komponen-komponen proses histologi mengawetkan keadaan sebenarnya dan mngeraskan materi-materi yang lembek.
Menurut Gunarso 1986, suatu fiksatif dikatakan baik jika mempunyai kempuan untuk mamatikan dengan segera mengauolisis protein mencegah terjadinya dekomposisi yang dilakukan oleh bakteri dan dapat menciptsksn pH yang sesuai untuk jaringan.
Proses berikutnya yaitu didehidrasi dengan alkohol secara bertingkat mulai dari 50% 70%, 80% dan 100%. Dehidrasi ini dimaksudkan agar kandungan air yang ada di dalamnya hilang sepenuhnya. Kemudian langkah selanjutnya yaitu dehidrasi dengan minyak cengkeh. Nurnjannah (2006), menjelaskan dalam jurnalnya bahwa minyak cengkeh mempunyai efek farmokologi sebagai stimulan anestetik lokal karminatif antiemetik, anti septik dan anti pasmodik. Dilihat dari penjelasan tersebut minyak cengkeh dalam preparat section ini berfungsi sebagai anti septik yang membunuh bakteri pada sel tersebut.langkah selanjutnya yaitu penjernihan dengan xilol.
Pada tahap berikutnya yaitu infiltrasi, jaringan dimasukkan ke dalam filtran, yaitu parafin dan xilol dengan perbandingan 9:1 selama 24 jam. Tahap selanjutnya yaitu embedding. Embedding merupakan penanaman dengan parafin murni yang dibiarkan sampai mengeras dan setelah itu dilakukan penyayatan dengan mikrotom. Setelah didapatkan spesimen yang bagus kemudian spesimen dipanaskan. Hal ini bertujuan agar parafin yang menempel pada spesimen bisa hilang.
Pada tahap berikutnya adalah penjernihan dengann xilol dan dilanjutkan dengan alkohol : xilol dengan perbandingan 3:1, 1:1, 1:3 masing-masing selama 3 menit. Kemudian didehidrasi lagi dengan alkohol alkohol secara bertingkat dan dilanjutkan pencucian dengan aquades. Hal ini disebut dengan rehidrasi. Menurut Gunarso (1986), rehidrasi ini dilakukan untuk mempersiapakan keadaan spesimen untuk proses pewarnaan yang mengandung air.
Tahap selanjutnya setelah rehidrasi yaitu pewarnaan dengan eosin selama 1 jam kemudian dicuci lagi dengan aquades. Kemudian dehidrasi kembali dengan alkohol secara bertingkat agar semua air yang ada dalam sel keluar sepenuhnya. Tahap selanjutnya yaitu pemberian xilol secara bertahap agar spesimen dari hasil pewarnaan dapat terlihat jelas dalam pengamatan. Setelah pemberian xilol yaitu diberi entellan dan ditutup dengan kaca penutup sehingga spesimen dapat awet dan dapatdilkaukan pengamatan.
3. KESIMPULAN
Preparat section merupakan pembuatan preparat dengan sediaan sayatan yang banyak digunakan dalam penyiapan preparat histologi. Dengan metode ini spesimen disayat setipis mungkin, diwarnai dan dijadikan spesiman yang dapat bertahan lama tau preparat awetan. Metode ini meliputi sejumlah proses yaitu fiksasi, dehidrasi,infiltrasi, embedding, penyiapan parafin block, penyayatan, pewarnaan dan penutupan spesimen dengan kaca penutup dengan perekat entellan.
minta bantuannyaa contohnya pembuatan preparat section dg metode pewarnaan impregnasi perak.. balas sekarg cepat y??
BalasHapus